Discovershort videos related to cara memperbaiki akhlak dan adab on TikTok. Watch popular content from the following creators: Nr(@cumabisashare), 𝓜𝓻𝓼_𝔁𝓲𝓮𝓵𝓪89🇲🇾🇵🇸(@mrsxiela89), Junaidi(@junaokeh), NuAjians(@nuajians), iman(@iman_humairaaa) . Explore the latest videos from hashtags: #memperbaikiakhlak, #perbaikiakhlak, #perbaiki_akhlak, #caramemperbaiki .
Adabeberapa hal cara meningkatkan akhlak : 1. Berbaik sangka. Berbaik sangka dapat dilakukan dengan cara berprasangka baik pada diri sendiri serta pada orang lain. Mereka yang dalam keadaan putus asa, umumnya cenderung, berburuk sangka pada sang pencipta. Hal ini merupakan tindakan yang harus dihindari.
B0ASa. “Ustadz, kira-kira bisa nggak sih, orang biasa seperti saya ini meraih kedudukan yang dekat bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam kelak di hari kiamat??” Tanya seorang santri pada ustadznya. “Tentu saja bisa! Perbaikilah akhlakmu, maka engkau berada dalam barisan orang-orang telah dijanjikan dekat bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam kelak di hari kiamat.” Jawab sang ustadz. Tahukah Anda? Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya. HR. Tirmidzi 2018 Sebagaimana konsep akhlak dalam Islam yang telah kita pelajari, ternyata akhlak itu terbagi menjadi dua, yakni akhlak yang sudah ada sejak lahir dan akhlak yang perlu upaya untuk merubahnya menjadi lebih baik. Nah, bagaimana caranya agar kita bisa memiliki akhlak yang baik? Tentu semua itu ada ilmunya! Maka dari itu, mari kita pelajari bersama bagaimana cara memperbaiki akhlak agar menjadi lebih baik. Berikut ini ada 20 cara memperbaiki akhlak yang kami rangkum 1. Membenarkan Akidah Akidah yang benar yakni akidah ahlus sunnah wal jama'ah dapat menjadikan akhlak kita menjadi lebih baik. Hal ini telah terbukti bahwa akidah para salafus shalih mampu menghantarkan mereka kepada akhlak yang mulia dan menghindarkan mereka dari akhlak yang tercela. Selain itu, kualitas akidah kita juga sangat mempengaruhi kualitas akhlak kita. Apabila akidah dan keimanan kita baik, maka baik pula akhlak yang kita miliki. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya. HR. Abu Dawud 4682 Hadits ini menunjukkan bahwa keimanan dan akhlak memiliki hubungan yang sangat erat. Oleh karena itu, tidaklah kita memperbaiki akhlak kecuali dengan membenarkan akidah dan meningkatkan keimanan terlebih dahulu. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan الدِّينُ كُلُّهُ خُلُقٌ. فَمَنْ زَادَ عَلَيْكَ فِي الْخُلُقِ زَادَ عَلَيْكَ فِي الدِّينِ. وَكَذَلِكَ التَّصَوُّفُ Agama itu semuanya adalah akhlak. Barang siapa yang bertambah akhlaknya, maka bertambah pula agamanya. Seperti itulah tasawwuf.[1] 2. Beribadah Ibadah adalah sebuah cara dan wasilah yang paling utama untuk melatih dan mendidik diri kita untuk menjadi lebih baik. Ibadah tidak hanya menjadi wasilah untuk mendidik aspek ruhiyyah saja. Namun, ibadah juga mendidik aspek jismiyyah, ijtima’iyyah, khuluqiyyah, jamaliyyah, maupun aqliyyah. Semua aspek tersebut akan terlatih apabila kita istiqomah melaksanakan ibadah-ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tentunya semua itu harus tetap kita niatkan untuk mengharapkan wajah-Nya. 3. Membaca Al Quran Al Quran adalah petunjuk utama dalam berakhlak mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus, QS. Al-Israa’ 9 Rasulullah sendiri menjadikan Al Quran sebagai tolak ukur bagi dirinya dalam berakhlak. Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim wajib membaca dan mempelajari Al Quran. Dengan membaca dan mempelajarinya maka kita akan mengetahui bagaimana cara berakhlak yang benar. Ketahuilah..! Sesungguhnya Al Quran merupakan obat hati, petunjuk, dan rahmat bagi orang yang beriman. Allah ta’ala berfirman يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. QS. Yunus 57 4. Melatih Diri Akhlak yang mulia tidak dapat diperoleh dengan hanya berdiam diri. Justru dengan berlatih itulah maka Allah akan memperbaiki akhlak kita. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda وَإِنَّهُ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ، وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ Sesungguhnya barang siapa yang berusaha menjaga diri dari meminta-minta maka Allah akan menjaganya dari meminta-minta, dan barang siapa yang berusaha menyabarkan diri maka Allah berikan dia kesabaran, dan barang siapa yang berusaha merasa cukup maka Allah berikan ia kecukupan. Kalian tidak akan pernah diberikan pemberian yang terbaik dan terluas dari pada sebuah kesabaran. HR. Bukhari 6470 5. Memotivasi Diri Apabila kita ingin memperoleh akhlak yang mulia maka hendaknya kita senantiasa memotivasi diri dengan mengkaji keutamaan-keutamaan akhlak mulia yang telah disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan motivasi diri inilah kita menjadi lebih semangat dan senantiasa berusaha memperbaiki akhlak menjadi lebih baik. 6. Merasa Takut Akan Akibat Akhlak Tercela Buruknya akhlak dapat mengurangi kedudukan kita di sisi Allah. Karena buruknya akhlak juga merupakan perbuatan maksiat. Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan وَمِنْ عُقُوبَاتِهَا سُقُوطُ الْجَاهِ وَالْمَنْزِلَةِ وَالْكَرَامَةِ عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ خَلْقِهِ، فَإِنَّ أَكْرَمَ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ، وَأَقْرَبَهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَطْوَعُهُمْ لَهُ، . . . Diantara akibat dari perbuatan maksiat adalah hilangnya kehormatan, kedudukan, dan kemuliaan di sisi Allah dan juga makhluk-Nya. Karena sesungguhnya makhluk yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara mereka, dan yang paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah yang paling taat di antara mereka.[2] Apabila kita senantiasa berakhlakul karimah maka kedudukan kita akan semakin tinggi di sisi Allah. Sebaliknya, apabila kita berakhlak buruk maka kedudukan kita akan semakin menurun di sisi Allah. Bahkan sebaik apapun ibadah kita kepada Allah, hanya akan menghantarkan kita ke dalam neraka apabila kita memiliki akhlak yang buruk. Perhatikan hadits di bawah ini!! قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ هِيَ فِي النَّارِ، قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ هِيَ فِي الْجَنَّةِ Ada seorang lelaki berkata “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang dikenal banyak shalatnya, banyak berpuasa, dan banyak bersedekah, akan tetapi ia menyakiti tetangga dengan lisannya” Rasulullah menjawab “Ia di neraka.” Ia bertanya lagi “Ada juga seorang wanita yang dikenal sedikit puasanya, sedikit sedekahnya, bahkan ia hanya menyedekahkan sepotong keju dari susu yang dibekukan, namun ia tidak menyakiti tetangga dengan lisannya.” Rasulullah menjawab “Ia di surga.” HR. Ahmad 9675 7. Amar Makruf Nahi Mungkar dan Saling Menasihati Kita sebagai manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan tentu akan sangat membutuhkan orang-orang yang mengingatkan kesalahan yang kita perbuat. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kita untuk selalu memerintahkan manusia pada kebaikan, mencegah kemungkaran, dan saling menasihati. Allah ta’ala berfirman وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. QS. Adz-Dzariyat 55 وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. QS. Ali Imran 104 Amar makruf nahi mungkar dan saling menasihati adalah upaya terbaik yang dipraktekkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wasallam dan para sahabatnya dalam mendidik akhlak manusia. 8. Bercita-cita Tinggi Cita-cita yang tinggi dan mulia sangatlah diperlukan untuk menunjang kemuliaan akhlak kita. Seorang yang bercita-cita rendah, tidak memiliki tekad yang kuat, mudah putus asa dan selainnya merupakan sifat akhlak yang tercela. Ibnu Al-Qayyim rahimahullah mengatakan فَمَنْ عَلَتْ هِمَّتُهُ، وَخَشِعَتْ نَفْسُهُ؛ اتَّصَفَ بِكُلِّ خُلُقٍ جَمِيْلٍ، وَمَنْ دَنَتْ هِمَّتُهُ، وَطَغَتْ نَفْسُهُ؛ اتَّصَفَ بِكُلِّ خُلُقٍ رَذِيْلٍ Barang siapa yang memiliki cita-cita yang tinggi dan ketundukan jiwa maka ia telah memperoleh semua sifat akhlak yang mulia. Barang siapa yang rendah cita-citanya dan durhaka jiwanya maka ia telah memperoleh semua sifat akhlak yang tercela.[3] 9. Sabar Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan وَحُسْنُ الْخُلُقِ يَقُومُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَرْكَانٍ لَا يُتَصَوَّرُ قِيَامُ سَاقِهِ إِلَّا عَلَيْهَا الصَّبْرُ، وَالْعِفَّةُ، وَالشَّجَاعَةُ، وَالْعَدْلُ Akhlak yang baik berdiri di atas empat rukun yang mendirikannya tidak boleh berpindah kecuali berada di atasnya yaitu sabar, menjaga diri dari yang buruk, berani, dan adil.[4] Sabar itu ada tiga jenis, diantaranya Sabar dengan Allah Sabar untuk Allah Sabar bersama Allah Pertama Sabar dengan Allah adalah kita senantiasa bersabar meminta pertolongan kepada-Nya agar tetap dalam kesabaran. Karena sesungguhnya sabarnya seorang hamba adalah berkat pertolongan dari Rabbnya, bukan dari dirinya. Allah ta’ala berfirman وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ Bersabarlah hai Muhammad dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah QS. An-Nahl 127 Kedua Sabar untuk Allah adalah hendaknya kita bersabar dalam rangka meraih cintanya Allah, dan menginginkan wajah-Nya. Ketiga Sabar bersama Allah adalah kita bersabar menetap bersama apa yang Allah kehendaki terhadap diri kita dan bersabar menjalani hukum-hukum agama-Nya. 10. Wejangan dan Nasihat Mendengarkan nasihat sangatlah dibutuhkan untuk menanamkan nilai-nilai akhlak di dalam diri kita. Terlebih lagi apabila kita sedang dalam keadaan futur[5]. Sesungguhnya jiwa kita ini bagaikan tanaman sedangkan nasihat itu bagaikan air. Apabila jiwa ini tidak pernah disiram dengan nasihat maka ia akan layu dan mati. 11. Saling Berwasiat Berwasiat yang dimaksud adalah saling mewasiatkan perihal akhlakul karimah. Caranya adalah dengan terus menebarkan kebaikan dan menyampaikan fadhilah berakhlak mulia kepada orang lain. Selain itu, kita juga harus memperingatkan orang lain agar tidak terjerumus ke dalam akhlak yang buruk. Kemudian kita berikan mereka dorongan serta motivasi agar kembali berakhlak mulia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya akhlak mulia adalah bagian dari Al-Haq kebenaran! Maka saling mewasiatkannya adalah suatu keniscayaan. Barang siapa yang meninggalkannya maka ia termasuk golongan orang-orang yang merugi. Allah ta’ala berfirman وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾ Demi masa. 1 Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 2 kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 3 QS. Al-Ashr 1 – 3 Dikisahkan pula tentang pentingnya saling berwasiat di kalangan para sahabat كَانَ الرَّجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَيَا لَمْ يَفْتَرِقَا حَتَّى يَقْرَأَ أَحَدُهُمَا عَلَى الْآخَرِ {وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ} [العصر 2] ، ثُمَّ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمَا عَلَى الْآخَرِ Dahulu apabila ada dua orang dari sahabat Nabi shallallaahu alaihi wasallam saling bertemu maka mereka berdua tidak akan berpisah hingga salah seorang diantara mereka membaca surat Al-Ashr kepada kawannya, kemudian barulah salah seorang diantara mereka berdua memberi salam kepada kawan yang satunya. HR. Thabrani 5124[6] 12. Menjadikan Orang Lain Ukuran Bagi Dirinya Manusia yang berakal adalah mereka yang melihat orang lain lalu menjadikan orang lain itu sebagai ukuran bagi dirinya. Setiap hal yang apabila ia diperlakukan dengan hal itu oleh orang lain lantas ia membencinya maka ia akan menjauhi hal itu dan tidak melakukannya. Sebaliknya, setiap hal yang apabila ia diperlakukan dengan hal itu lantas ia menyukainya maka ia akan lakukan hal itu untuk orang lain. 13. Panutan dalam Kebaikan Tidak diragukan lagi, bahwa panutan terbaik bagi seluruh umat muslim adalah Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam. Allah ta’ala berfirman لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al-Ahzab 21 Begitu pula para Nabi sebelumnya dan para pengikutnya yang patut kita jadikan teladan dalam berakhlak. Contohnya Nabi Ibrahim alaihissalam serta orang beriman yang mengikutinya, Allah ta’ala berfirman قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia QS. Al-Mumtahanah 4 Demikian pula orang-orang setelah mereka, mulai dari para sahabat Nabi, para tabiin, para ulama, serta orang-orang saleh yang mengikuti mereka hingga datangnya hari kiamat. Ketahuilah! Sesungguhnya tidak ada zaman kecuali pasti ada panutan dalam kebaikan serta menegakkan kebenaran, karena Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda لاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ، وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ Akan senantiasa ada umat dari umatku yang tegak di atas perkara Allah. Tidak akan membahayakan mereka orang yang menghina mereka, tidak pula orang yang menyelisihi mereka hingga datang ketetapan Allah kepada mereka dan mereka tetap dalam keadaan itu. HR. Bukhari 3641 Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim hendaknya juga menjadikan orang-orang yang masih hidup di zaman ini; baik itu dari kalangan ulama, dai, orang salih dan selainnya yang senantiasa menegakkan kebenaran sebagai teladan dalam berakhlak. 14. Bersahabat dengan Orang Berakhlak Mulia Tahukah Anda? Bahwa sejatinya akhlak kita sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang kita jadikan sebagai sahabat. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang kalian memperhatikan siapa yang dijadikannya sebagai teman. HR. Abu Dawud 4833 Oleh karena itu, agar kita bisa memperoleh akhlak yang baik, maka bersahabat dengan orang-orang yang berakhlak mulia adalah suatu keniscayaan. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” HR. Bukhari 5534 15. Bertempat di Lingkungan yang Baik Termasuk penunjang terbesar yang dapat memudahkan kita untuk memperoleh akhlak yang baik adalah dengan bertempat tinggal di lingkungan yang baik. Lingkungan juga sangat mempengaruhi tabiat kita. Karena apabila kita bertempat di lingkungan yang penuh kemaksiatan maka sesungguhnya hati kita sangatlah lemah. Seandainyapun kita tidak terpengaruh dengan buruknya lingkungan, setidaknya kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan kebaikan dan membenahi akhlak. Oleh karena itulah Nabi dan para sahabat berhijrah ke Madinah dalam rangka menolong agama mereka agar mereka lebih mudah menjalankan agamanya. 16. Mengunjungi Orang yang Berakhlak Mulia Apabila kita banyak berkunjung dan bertemu dengan orang-orang yang berakhlak mulia dan mempelajari akhlak mereka maka kita akan dimudahkan untuk memperbaiki akhlak. Tahukah Anda..? Bahwa penyebab mulianya akhlak para sahabat adalah karena mereka senantiasa mengunjungi Nabi dalam rangka mempelajari akhlak dan adab beliau. Cara itu kemudian diwariskan kepada para generasi setelahnya, dimana mereka mempelajari akhlak guru mereka sebagaimana mempelajari ilmu dari mereka. Ibnu Sirin rahimahullah mengatakan كَانُوا يَتَعَلَّمُونَ الْهَدْيَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ الْعِلْمَ Mereka dahulu mempelajari tingkah laku sebagaimana mempelajari ilmu.[7] Bahkan mereka lebih banyak mempelajari akhlak dan adab dari pada ilmu..!! Abu Al-Husain bin Al-Munaadi Al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanadnya sampai Al-Husain bin Ismail, ia berkata Aku mendengar bapakku mengatakan كُنَّا نَجْتَمِعُ فِي مَجْلِسِ الْإِمَامِ أَحْمَد، زَهَاء خَمْسَة آلَافٍ، أَوْ يَزِيْدُوْنَ، أَقَلُّ مِنْ خَمْسَمِائَةٍ يَكْتُبُوْنَ، وَالْبَاقِي يَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ حُسْنَ الْأَدَبِ وَحُسْنَ السُّمْتِ Dahulu kami berkumpul di majelisnya imam Ahmad, kurang lebih 5000 orang lebih. Kurang dari 500 orang menulis, sedangkan sisanya mereka belajar adab dan diam yang baik dari beliau.[8] 17. Mendesak Masyarakat Agar Bermasyarakat Islami Masyarakat yang islami adalah sarana untuk menanamkan nilai-nilai akhlak islami ke dalam setiap individu yang hidup di lingkungan masyarakat tersebut. Setiap dari kita tentu tidak akan terlepas dari tatanan masyarakat. Apabila masyarakat yang kita tempati adalah masyarakat yang islami, maka hal ini dapat memudahkan kita mengamalkan nilai-nilai Islam. Maka dari itu kita sebagai seorang muslim hendaknya juga bermasyarakat serta mendesak mereka agar terbentuk masyarakat yang islami. Upaya ini dapat kita lakukan melalui berbagai sarana tergantung posisi kita masing-masing dalam tatanan masyarakat. Apabila posisi kita saat itu adalah seorang kyai atau ustadz maka kita bisa mengisi ceramah di masjid setempat, mengadakan kajian agama Islam, mengimami shalat berjamaah, dan sebagainya. Apabila posisi kita saat itu adalah seorang pemimpin maka kita bisa membuat kebijakan-kebijakan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Apabila posisi kita saat itu adalah orang kaya maka kita bisa menginfaqkan sebagian harta kita untuk mendirikan yayasan pendidikan islam, masjid, dan semacamnya. Apabila posisi kita saat itu hanyalah sebagai warga biasa maka kita bisa memberikan dukungan apapun yang menunjang terbentuknya masyarakat islami, seperti mengikuti shalat berjamaah, mengikut pengajian, dan sebagainya. 18. Mempelajari Perjalanan Hidup Nabi Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan من أَرَادَ خير الْآخِرَة وَحِكْمَة الدُّنْيَا وَعدل السِّيرَة وَالْاحتواء عَلَى محَاسِن الْأَخْلَاق كلهَا وَاسْتِحْقَاق الْفَضَائِل بأسرها فَلْيَقْتَدِ بِمُحَمد رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَلْيَسْتَعْمِلْ أَخْلَاقَهُ وَسيره مَا أَمْكَنَهُ Barang siapa yang menghendaki kebaikan akhirat, hikmah dunia dan perjalanan hidup yang adil serta memiliki seluruh akhlak yang baik serta memperoleh keunggulan yang memikat, . . . . . maka hendaknya ia meneladani Muhammad Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam dan mengamalkan akhlaknya dan meneladani perjalanan kehidupannya dengan segenap kemampuannya.[9] Oleh karena itu, tidaklah mungkin kita meneladani Rasulullah kecuali dengan mempelajari perjalanan kehidupan beliau. 19. Mempelajari Perjalanan Hidup Para Salafus Shalih Ketahuilah bahwa salafus shalih[10] adalah manusia yang paling mengetahui kebenaran dan merekalah yang menjadi penerang dalam kegelapan. Mereka telah memperoleh warisan dari Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam berupa ilmu dan akhlak yang mulia. Maka dari itu, kita juga harus mempelajari perjalanan hidup mereka dan menelaah ihwal mereka. Kitab yang paling terkenal untuk mempelajari ihwal mereka adalah kitab “Siiru A’laami An-Nubala” yang ditulis oleh imam Adz-Dzahabi rahimahullah. 20. Mengangkat Pemimpin yang Adil Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam telah memberikan contoh kepada kita bagaimana beliau memimpin pemerintahan di kota Madinah. Beliau senantiasa berbuat adil kepada rakyatnya dan senantiasa berupaya melalui berbagai cara guna membentuk masyarakat yang berakhlak yang mulia. Oleh karena itu, mengangkat pemimpin yang adil begitu penting dalam rangka membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Oleh Adam Rizkala Refrensi Kitab Al-Mausu'ah Al-Akhlaq Al-Islamiyyah Ensiklopedia Akhlak Islami [1] Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Madarijus Salikin Darul Kitab Al-Arabiy, 1996, jilid 2, hlm 294. [2] Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Al-Jawab Al-Kaafi li Man Sa-ala an Ad-Dawa’ Asy-Syaafi au Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ Maroko Darul Ma’rifah, 1997, juz 1, hlm 79. [3] Lihat Al-Fawaid Bairut Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 1973 oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, hlm 144. [4] Lihat Madarijus Salikin Darul Kitab Al-Arabiy, 1996 oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, jilid 2, hlm 294. [5] Adalah sebuah keadaan jiwa dimana ia tertimpa rasa malas dan lemah setelah ada rasa semangat dan rajin sebelumnya. [6] Lihat Mu’jam Al-Ausath Kairo Darul Haramain, oleh Ath-Thabrani, juz 5, hlm 215. Disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahiihah no. 2648. [7] Lihat Al-Jami’ li Akhlaaq Ar-Raawi wa Aadaab As-Saami’, Riyad Maktabah Al-Ma’aarif, oleh Khatib Al-Bahgdadi, jilid 1, hlm. 79. [8] Lihat Al-Madkhol Al-Mufadh-dhol li Madzhab Al-Imam Ahmad, Jedah Darul Aashimah, 1417 H, oleh Bakr bin Muhammad, jilid 2, hlm. 619 – 620. [9] Lihat Al-Akhlaq wa As-Siir fii Madawati An-Nufuus, Bairut Darul Afaaq Al-Jadiidah, 1979, oleh Ibnu Hazm, hlm. 24. [10] Orang saleh terdahulu
Hello Kawan Mastah, apakah kamu sedang mencari cara untuk memikat hati wanita? Jika iya, maka kamu datang ke tempat yang tepat. Di artikel ini, kami akan membahas tentang cara memikat wanita dengan doa secara terperinci. Kamu akan mendapatkan tips-tips praktis dan efektif yang dapat membantu kamu mendapatkan hati wanita yang kamu impikan. Yuk, simak artikel ini sampai selesai! Apa Itu Doa dan Bagaimana Itu Bisa Membantu Kamu Memikat Wanita? Mungkin kamu bertanya-tanya, apa hubungannya antara doa dengan memikat wanita? Sebenarnya, doa adalah salah satu elemen penting dalam usaha memikat wanita. Doa dapat membantu kamu untuk meningkatkan kualitas diri, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketika kamu sudah memiliki kualitas diri yang baik dan dekat kepada Tuhan, maka wanita pun akan tertarik denganmu. Doa juga dapat membantu kamu memperoleh keberuntungan. Dalam agama Islam, banyak doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika hendak menghadapi situasi atau kondisi tertentu. Misalnya, ketika hendak memulai suatu usaha atau mencari jodoh. Dengan membaca doa ini dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan, kamu akan mendapatkan keberuntungan dan kemudahan dalam mencapai tujuanmu. Jadi, intinya adalah doa adalah salah satu kunci sukses dalam memikat wanita. Namun, tentunya tidak hanya cukup dengan doa saja. Kamu juga perlu memiliki kualitas diri yang baik dan mengetahui tips-tips praktis dalam memikat wanita. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu kamu memikat wanita dengan doa Tip 1 – Perbaiki Diri Terlebih Dahulu Sebelum kamu memikat wanita dengan doa, pastikan bahwa dirimu sudah siap untuk memasuki hubungan asmara yang sehat dan positif. Perbaiki segala kekurangan dalam dirimu, baik dari segi fisik maupun mental. Jangan jadikan statusmu sebagai alasan untuk tidak memperbaiki diri. Dalam Islam, sebelum kita meminta sesuatu dari Allah, kita harus memperbaiki diri terlebih dahulu. Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menjadi manusia yang lebih baik. Jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin, maka Allah pasti akan memberikan pahala dan kemudahan kepada kita. Perbaikan diri juga dapat dilakukan dengan cara memperbaiki akhlak. Akhlak yang baik dan terpuji adalah salah satu kunci sukses dalam memikat wanita. Wanita akan tertarik kepada pria yang memiliki akhlak yang baik, sopan, dan santun. Tip 2 – Berdoa dengan Sungguh-sungguh Setelah kamu memperbaiki diri, langkah selanjutnya adalah berdoa dengan sungguh-sungguh. Berdoa kepada Allah adalah salah satu cara untuk mengungkapkan keinginan dan memohon pertolongan dari-Nya. Dalam Islam, berdoa adalah salah satu ibadah yang harus dilakukan secara rutin. Saat kamu berdoa untuk memikat wanita, pastikan bahwa doamu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Jangan sekali-kali meminta sesuatu yang buruk atau merugikan orang lain. Berdoa lah dengan bahasa yang sopan dan tulus. Ingat, setiap doa yang kita panjatkan kepada Allah pasti akan dijawab, entah itu dalam bentuk yang kita inginkan atau tidak. FAQ Q Apakah ada doa khusus untuk memikat wanita? A Ada banyak doa yang dapat dibaca untuk memikat wanita. Namun, yang paling penting adalah doa untuk meminta keberkahan dan kemudahan dalam segala urusan. Q Apakah boleh meminta wanita secara langsung setelah berdoa? A Boleh saja, asalkan kamu melakukannya dengan cara yang sopan dan tidak menimbulkan kesan yang buruk. Q Apakah doa selalu dijawab? A Ya, setiap doa yang kita panjatkan pasti akan dijawab. Namun, jawabannya bisa berupa apa yang kita inginkan atau tidak. Tip 3 – Jangan Berlebihan dalam Berdoa Meskipun berdoa adalah salah satu kunci sukses dalam memikat wanita, kamu juga harus berhati-hati agar tidak berlebihan dalam berdoa. Berdoa secara berlebihan dapat menimbulkan kesan yang buruk dan bisa menjadi bumerang bagi kamu. Sebagai contoh, jika kamu terlalu sering berdoa untuk meminta wanita, maka hal ini bisa membuat kamu terlihat terlalu mendesak dan menjengkelkan. Wanita bisa jadi merasa tidak nyaman dan malah menjauh dari kamu. Oleh karena itu, yang terbaik adalah kamu berdoa dengan sungguh-sungguh namun dalam batas yang wajar. Jangan terlalu sering atau terlalu banyak meminta. Berdoa lah dengan pikiran yang tenang dan hati yang lapang. Percayalah bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita. Tip 4 – Jadilah Pria Yang Percaya Diri Percaya diri adalah salah satu hal yang paling menarik bagi wanita. Seorang pria yang percaya diri akan terlihat lebih menarik dan menawan. Wanita akan merasa nyaman dan terkesan dengan pria yang percaya diri. Untuk menjadi pria yang percaya diri, kamu perlu merawat penampilan dan berpakaian yang sopan dan rapi. Selain itu, kamu juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan tahu cara menghadapi berbagai situasi dengan tenang dan bijaksana. Jadi, jangan takut untuk menunjukkan kepercayaan dirimu saat berkomunikasi dengan wanita atau bahkan ketika mendekatinya. Tunjukkan bahwa kamu adalah pria yang kuat dan dapat diandalkan. Tip 5 – Jangan Pernah Menghina Wanita Hal yang terakhir dan sangat penting dalam memikat wanita adalah jangan pernah menghina atau merendahkan wanita. Wanita membutuhkan perhatian dan penghargaan yang sama seperti pria. Jangan pernah meremehkan wanita atau menyakiti perasaannya. Sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia, baik itu laki-laki atau perempuan. Perlakukan wanita dengan cara yang sama seperti kamu ingin diperlakukan. Berusahalah untuk memahami perasaan dan kebutuhan wanita, dan jangan sekali-kali menganggap mereka sebagai objek atau barang yang bisa kamu miliki. FAQ Q Apakah boleh mengejar wanita yang sudah memiliki pasangan? A Tidak. Kita harus menghormati hubungan orang lain dan tidak mengganggu kebahagiaan mereka. Q Apakah boleh mengkritik wanita? A Boleh, namun kritikan harus disampaikan dengan cara yang sopan dan membangun. Jangan sekali-kali menghina atau merendahkan wanita. Q Apakah harus menjadi pria yang kaya dan sukses untuk memikat wanita? A Tidak. Meskipun kekayaan dan kesuksesan menjadi faktor penting dalam memikat wanita, namun bukan satu-satunya faktor yang harus kamu miliki. Yang terpenting adalah kebahagiaan dan kepercayaan dirimu sendiri. Demikianlah artikel kami tentang cara memikat wanita dengan doa. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mendapatkan wanita yang kamu impikan. Ingatlah untuk selalu melakukan segala hal dengan cara yang baik dan benar, serta jangan lupa untuk selalu memohon pertolongan dan keberkahan Allah SWT. Terima kasih atas kunjungannya, Kawan Mastah!
Home / Fatwa / CARA MEMPERBAIKI AKHLAK January 5, 2017 Fatwa, Tanya Jawab 2,570 ViewsPERTANYAAN Apa nasihat anda untukku tentang cara memperbaiki akhlak dan meninggalkan sifat emosi?JAWABAN استكثر من ذكرِ الله فإذا أحسَسْتَ بالغضب فغيِّر هيئتَك فإن كُنت قاعدًا فاتكئ وإن كنت قائمًا فاجلس،واستكثر حين ذاك من التعوّذ *أعوذ بالله من الشيطان الرجيم* واستكثر من مجالسةِ الصالحين berdzikir kepada Allah di saat engkau marah dan rubahlah posisimu. Apabila engkau duduk maka bertelekanlah dan jika engkau berdiri maka duduklah. Pada kondisi tersebut perbanyaklah mengucapkan ta’awwudz, yaitu أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutukDan sering-seringlah untuk duduk bersama orang orang baik dan shalih. _____________________________Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jaabiry About Tim Shahihfiqih Seorang tholabul ilmi di bumi Allah. Kepala Bidang Pendidikan Bimbingan Islam Agustus 2015 - Maret 2016 Berlanjut Januari 2017- Januari 2018 Kepala Bidang Dakwah Offline Bimbingan Islam Agustus 2015 - Maret 2016 Berlanjut Januari 2017- Januari 2018 Kepala Divisi BiASTV 2017- Juli 2019 Manajer Program CS Peduli September 2018- Juli 2019 Media Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad Februari 2018 - Januari 2019 Ketua HSI Media Agustus 2019 - Februari 2021 Check Also Dampak Dosa Bagi HatimuIbnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, الذنوب للقلب بمنزلة السُمُوم، إن لم تُهلِكْهُ أضْعفَتْهُ ولا بد، … Apakah Janin Yang Keguguran di Aqiqahi? Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjawab في هذا تفصيل أما السقط قبل …
Pada dasarnya, setiap wanita dilahirkan dengan kecantikan masing-masing. Namun sayangnya, kebanyakan orang masih belum puas dengan apa yang telah dimilikinya. Mereka berlomba-lomba mempercantik diri dengan penggunaan krim-krim pemutih, make-up, bahkan lewat operasi plastik. Ya mungkin tindakan-tindakan tersebut bisa membuat kita menjadi cantik secara fisik. Tapi bagaimana islam memandang hal itu? Ketahuilah wahai para muslimah, cantik menurut islam bukan hanya sekedar malasah fisik. Tapi juga perihal jiwa dan hati. Sebagaimana doa yang selalu diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam setiap hendak bercerminاَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ“Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku.” Mempercantik diri memang disunnahkan dalam islam. Sebab Allah SWT itu Maha indah dan Dia mencintai keindahan. Namun dalam mempercantik diri ada batas-batas yang harus dipahami oleh para wanita muslim. Apakah itu? Tanpa berbasa-basi lagi, langsung saja simak cara mempercantik diri menurut islam di bawah ini! Baca juga Wanita cantik dalam islam–Kecantikan wanita dalam islamRajin berwudhuSetiap umat muslim pasti pernah berwudhu. Wudhu adalah salah satu aktivitas yang dilakukan sebelum solat sebagai penghilang najis dan penyempurna ibadah. Namun tahukah Anda, bahwa berwudhu juga bisa mencerahkan wajah loh! Ketika Anda membasuh muka dengan air wudhu, noda dan kotoran akan luntur. Tak hanya itu, berwudhu juga menggugurkan dosa-dosa. Maka itu perbanyaklah berwudhu disetiap waktu. Seperti saat hendak keluar rumah dan sebelum tidur oleh Abu Hurairah ra “Aku mendengar Rasululah Saw bersabda, “Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin wajahnya bercahaya dan badannya bersinar karena bekas berwudhu, maka barangsiapa mampu untuk memanjangkan ghurran hendaklah melakukannya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim.Baca jugaCara Menjadi Muslimah Yang BaikCara Menjadi Wanita Baik Menurut IslamCiri Wanita yang Baik untuk Dinikahi Menurut IslamKewajiban Wanita Setelah MenikahWanita Shalehah Menurut IslamShalat tahajjudMengamalkan shalat tahajjud memang tidaklah mudah. Pasalnya shalat ini dilakukan di sepertiga malam terakhir sekitar jam 3 dini hari. Saat dimana kita sedang tertidur nyenyak. Tak ayal, banyak orang yang lalai dan malas untuk menjalani ibadah sunnah ini. Namun tahukah Anda, ternyata sholat tahajjud tidak hanya meningkatkan peluang doa kita dikabulkan. Tetapi aura dari wajah kita juga akan terpancar dengan indah. Walaupun tak mengenakan krim pemutih pun, Anda akan terlihat cerah dan bersih. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” HR Ibnu Majah.Baca jugaManfaat tahajjudKeutamaan shalat tahajjudKeutamaan shalat istikharahkeutamaan sholat berjamaahRajin membaca Al-QuranAl-Quran bukan hanya sekedar buku karangan manusia. Namun sebuah firman Allah SWT yang teramat mulia. Dengan rutin membaca Al-Quran, jiwa akan tenang dan wajah kita menjadi berseri seolah mendapatkan nur dari Sang Ilahi. Maka itu, selalu sempatkanlah membaca Al Quran di setiap hari. Lakukan dengan ikhlas dengan niat beribadah kepada Allah SWT maka niscaya inner beauty-mu akan terlihat dan membuat kagum orang lain. Baca juga Keutamaan membaca alquran–Cara cepat membaca alquran–Bahagia menurut al quranMurah senyumSeseorang yang murung, cemberut dan selalu tampak cuek pasti akan terlihat menakutkan. Berbeda dari orang-orang yang wajahnya dihiasi senyum, mereka selalu menghadirkan kesejukan di hati orang lain yang memandangnya. Menurut penelitian, tersenyum dapat membuat orang awet muda. Tersenyum juga bisa memancarkan kecantikan dalam hati inner beauty. Dengan tersenyum, kita akan disayangi orang lain dan mudah memperoleh Abu Dzar ra, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda“Senyummu di hadapan saudaramu sesama muslim adalah bernilai sedekah bagimu.” HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban.Baca jugaCara mengatasi despresi menurut islam Cara Agar Hati Tenang Dalam Islam cara menghilangkan kesedihan menurut Islamcara menjadi muslimah yang baikMenghindari sifat pemarah, sombong dan iri hatiCantik tidak hanya dibentuk dari luar. Seindah apapun wajah seseorang, namun bila ia mempunyai penyakit dihatinya seperti iri hati, sombong maka pastilah ia tampak jelek. Sifat-sifat tersebut membuat wajah terlihat gelap sehingga hilanglah nur alami dalam diri kita. Selain itu, hindari juga marah-marah. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang sering marah maka cenderung mengalami penuaan dini. Sebagaimana Hadits Rasulullah yang artinya“Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad tersebut. Jika ia buruk, maka buruk pula seluruh jasad itu. Ingatlah, bahwa ia adalah hati.” HR. Bukhari.Baca jugaSombong dalam islamHati nurani menurut islamSifat marah dalam islamCara membuat hati ikhlasHindari perbuatan maksiatSama halnya dengan memendam penyakit hati, perbuatan maksiat juga bisa membuat wajah jadi tampak gelap dan hitam. Seseorang yang hobi berbuat maksiat, maka hilanglah kecantikan dalam jiwa dan fisiknya. Mungkin ia bisa mempoles wajahnya dengan make up agar terlihat menarik. Namun tetap saja kecantikan itu tak terlihat natural. Berbeda dengan para ahli ibadah yang kecantikannya tampak natural dan wajahnya karena itu, jika Anda ingin cantik maka hindarilah maksiat. Sebisa mungkin ucapkan istighfar sesering mungkin agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. Baca juga Hukum pergaulan bebas dalam islam–Ciri-ciri aliran sesat menurut islam–Cara bertaubat dari zinaMengenakan jilbab syar’iWanita cantik bukanlah mereka yang mengumbar paras eloknya kepada lelaki yang bukan muhrimnya. Berdasarkan ajaran islam, kecantikan wanita harus disimpan hanya untuk suaminya. Maka itu, islam mewajibkan wanita agar mengenakan jilbab dan mengulurkannya menutupi dada. Seorang wanita yang berjilbab dengan pakaian panjang pastinya akan terlihat lebih anggun dan cantik dibandingkan wanita berpakaian minim yang mengumbar memakai jilbab, wanita juga tampak lebih terhormat serta terhindar dari risiko pelecehan. Perintah menutup aurat ini dijelaskan lewat firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita keluarga orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka ke seluruh tubuh mereka jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang QS. al-Ahzab ayat 59”Baca jugaHukum wanita tidak berjilbab dalam islamHukum memakai jilbabmenjadi muslimah yang baikWanita shalehah menurut islamMengenakan pakaian yang bagus tidak berlebihanIslam tidak pernah melarang wanita ataupun laki-laki untuk mengenakan pakaian yang bagus. Justru islam menganjurkan agar umatnya memakai pakaian yang sopan dan indah namun tidak boleh berlebihan. Sebab berlebihan dalam penampilan bisa menimbulkan sifat sombong. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya“Sesungguhnya Allah indah dan suka keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. HR. Muslim”Baca jugaHukum Wanita Bercadar Manfaat Menggunakan CadarTips Menjadi Wanita ShalehahMemakai perhiasan dalam islamHukum memakai parfum beralkhoholMelakukan perawatan tanpa mengubah bentuk diriMenggunakan make-up dan melakukan perawatan diri dalam islam juga tidak dilarang. Wanita boleh mengenakan bedak saat keluar rumah. Mereka juga dianjurkan melakukan perawatan diri dengan bahan-bahan alami, seperti minyak zaitun, susu, atau madu agar kesehatan kulitnya terawat. Dengan begitu, suaminya bisa semakin cinta dan keharmonisan rumah tangga terjaga dengan satu hal yang perlu diperhatikan, islam melarang seseorang mengubah bentuk wajah dan tubuhnya tanpa alasan yang kuat. Semisal ia ingin hidung mancung, lalu melakukan operasi plastik. Hal ini benar-benar dilarang oleh islam! Termasuk mencukur alis, bertato, dan tindakan-tindakan lain yang merubah ciptaan Allah SWT. Dijelaskan dalam surat An-nisa ayat 119 yang artinya“Dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan kusuruh mereka mengubah ciptaan Allah lalu mereka benar-benar mengubahnya. Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.”Baca jugaHukum mencukur alis dalam islamTips menjadi istri salehahHukum mewarnai rambut dalam islamHukum menyambung rambutHukum mencukur jenggotPuasa sunnahCara mempercantik diri menurut islam selanjutnya adalah dengan mengamalkan ibadah puasa sunnah. Tenang, Anda tidak perlu takut kurus ataupu mati hanya karena melaksanakan puasa sunnah. Justru menurut beberapa penelitian ilmuwan, puasa merupakan aktivitas yang sehat. Dengan berpuasa, risiko obesitas dapat dihindari, mengurangi risiko kanker dan menyehatkan jantung. Anda tidak perlu menjalankan puasa setiap hari. Cukup puasa sunnah senin dan kamis, insyaAllah kecantikan aura wajah menjadi semakin terpancar. Baca juga Tips agar kuat berpuasa–hal-hal yang membatalkan puasaMenerapkan pola makan sehatMenerapkan pola makan sehat juga menjadi cara mempercantik diri menurut islam. Dalam ajaran islam, seseorang dianjurkan untuk makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Makan tidak boleh berlebihan, makan hendaklah dengan tangan kanan dan sambil duduk, mengucap basmallah serta jangan lupa hanya mengonsumsi makanan halal. Ada banyak makanan halal yang bisa Anda konsumsi untuk mempercantik kulit, seperti buah-buahan dan sayuran. Tak lupa pula, imbangi dengan memperbanyak meminum air putih sekitar 2-2,5 liter perhari untuk menjaga kekencangan kulit. Baca juga Cara makan rasulullah–Makanan halal –Makanan haram menurut islamDemikianlah beberapa cara mempercantik diri menurut islam. Cukup mudah, bukan? Islam memang tidak pernah mempersulit hambanya. Dan yang perlu diingat lagi, Allah SWT tidak pernah menilai seseorang dari rupanya. Jadi jangan sampai Anda melakukan hal-hal yang berbahaya hanya demi memperoleh kecantikan fisik. Syukuri dirimu apa adanya, tersenyumlah dan perbanyaklah beribadah maka kecantikan abadi akan terpancar di wajahmu. Tak lupa lupa jalankan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, serta pelajari Hubungan Akhlak dengan Iman.
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Wanita Sholehah? Mungkin anda pernah mendengar kata Wanita Sholehah? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sifat, ciri, keutamaan, cara dan hadist. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Wanita Sholehah Wanita Shalihah merupakan wanita yang senantiasa bertaqwa kepada Allah Ta’ala, yakni wanita yang senantiasa melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Wanita shalihah juga harus memiliki ilmu, akhalak dan tauhid karena bagaimanapun juga peranan ilmu bagi wanita sangatlah penting untuk mendidik anank-anaknya kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah saw “Wanita adalah tiangnya agama, maka apabila wanita itu baik, baik pulalah negaranya, dan apabila wanita itu rusak, rusak pulalah negaranya.” Sifat dan Ciri Wanita Sholihah Berikut ini terdapat beberapa sifat dan ciri wanita shalihah, yakni sebagai berikut 1. Selalu Mengingat Allah Ta’la dengan Dzikrullah Dzikir kepada Allah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Dzikir dengan lisan berarti menyebut nama-nama Allah, sifat-sifat Allah dan pujian-pujian Allah secara berulang-ulang. Dzikir dengan hati berarti menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah didalam hati dan jiwa, sehingga mendarah daging. Secara umum, manfaat dari dzikir ialah sebagai berikut Melunakkan hati manusia sehingga hati manusia dapat melihat kebenaran dan bersedia mengikuti dan menerima kebenaran itu. Membangkitkan kesadaran bahwa Allah Maha Pengatur dan apa yang telah di tetapkan-Nya adalah baik. Meningkatkan mutu yang telah dikerjakan, karena suatu amal perbuatan tidak dinilai oleh Allah dari lahirnya saja, akan tetapi, Allah menilai dari segi keikhlasan hamba dalam beramal. Memelihara diri dari godaan syetan, karena syetan hanya dapat menggoda dan menipu manusia yang lupa kepada Allah. 2. Takut kepada Allah Sifat takut kepada Allah adalah sikap mental yang mendorong orang untuk bersikap zuhud, sebab dengan timbulnya sifat zuhud ini manusia akan merasa bahwa segala gerak-geriknya itu senantiasa dalam pandangan Allah. Allah berfirman Artinya “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga.” QS. Ar-Rahman 46. 3. Ikhlas dalam Beramal Ikhlas dalam beramal ialah melakukan kebajikan semata-mata karena mengharap keridhaan Allah. Ikhlas adalah ruh dari suatu amal dan jika suatu amal itu tidak didasari dengan ikhlas, berarti amal perbuatannya itu tidak ada ruhnya. Lawan ikhlas dalam beramal adalah riya dalam beramal, yaitu melakukan suatu amalan untuk mengabdi kepada Allah, tetapi disertai rasa ingin memperoleh pujian dan perhatian dari manusia. Amalan yang didasari dengan sifat riya ini akan tertolak atau menjadi amal yang sia-sia. Firman Allah swt Artinya “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” QS. Al-Bayyinah 5. 4. Bertaqwa Kepada Allah Wanita yang bertaqwa kepada Allah, yaitu wanita yang selalu menjaga dan memelihara diri dari siksa dan murka Allah dengan jalan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Firman Allah Ta’ala Artinya “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. Al-Hujurat 13. 5. Zuhud Wanita yang memiliki sifat zuhud ialah wanita yang tidak merasa bangga terhadap kemewahan dunia yang semu atau sementara dan juga tidak merasa bersedih hati atau kecewa dengan hilangnya kemewahan yang pernah diraihnya. Adapun tiga cirri dari sifat zuhud, yaitu Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan apa yang dimilikinya, menerima apa yang ada serta tidak merisaukan apa yang tidak ada, giat dalam bekerja dan beramal. Pada pandangannya, pujian dan celaan dari orang lain adalah sama saja. Ia tidak bergembira karena mendapat pujian dan tidak pula bersedih hati dengan terhadap celaan orang lain. Mendahulukan ridha Allah dari pada ridha manusia dan jiwanya merasa senang karena dapat menaati tuntunan Allah Ta’ala. Firman Alla Ta’ala “Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” 6. Berjiwa Qana’ah Qana’ah ialah menerima dengan rela apa yang telah dimiliki, memohon kepada Allah tambahan yang pantas dengan jalan berusaha, menerima takdir yang diberikan Allah, bertawakkal kepada Allah dan tidak tertarik oleh tipu daya syetan dan dunia. Sabda Rasul saw “Qana’ah itu adalah harta yang tak akan hilang dan simpanan yang tidak akan lenyap.” HR. Thabrani dari Jabir. Bersyukur Kepada Allah Wanita sholihah ialah wanita yang senantiasa bersyukur kepada Allah, yaitu mau membelanjakan dan mempergunakan nikmat sesuai dengan ketentuan syari’at islam. Diantara nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya ialah berupa rizki, kesehatan jasmani dan rohani, bahagia dan lain sebagainya. Firman Allah Ta’ala Artinya “Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS. Ibrahim 7. Khusyu’ dalam Beribadah Khusyu’ dalam beribadah kepada Allah merupakan kepatuhan kepada Allah dalam menjalankan amal ibadah yang disertai konsentrasi pikiran, perasaan dan ingatan yang hanya tertuju kepada Allah. Dengan khusyu’, wanita dapat merasakan nikmatrnya beribadah kepada Allah. Firman Allah Ta’ala Artinya “ Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya,” QS. Al-Mu’minun 1-2. Amanat ialah tanggung jawab yang dilaksanakan orang-orang yang dibebani amanat, dan orang-orang yang menyia-nyiakan amanat berarti khianat atau tidak bertanggung jawab terhadap tanggung jawabnya. Bahkan sangat sangsi yang diterima bagi orang yang tidak menyampaikan amanat. Sebagaimana hadits nabi saw “Tidak sempurna iman seseorang yang tidak menyampaikan amanat, dan tidak sempurna agama seseorang yang tidak menunaikan janji.” Senantiasa menjaga shalat 5 waktu secara khusyu dan mengingatkan suaminya. Sebagaimana maklum shalat 5 waktu adalah tiang agama. Muslimah yang menjaga shalatnya adalah sosok muslimah yang sendi-sendi keimanannya kokoh dan kuat. Ia akan kuat menghadapi berbagai terpaan cobaan dan musibah. Muslimah seperti inilah yang bisa menjadi faktor kunci sukses suaminya. Taat Kepada Suami Taat kepada suaminya, menghormatinya, mencintainya, menyayanginya. Selalu menampakkan wajah yang menyenangkannya. Selalu memberikan dukungan kepada suami baik dalam urusan pekerjaan atau ibadah. Tidak menghardik atau mengeluarkan kata-kata kotor kepadanya. Tidak membicarakan aib-aibnya kepada wanita lain. Tak pernah ada niatan untuk menyakitinya. Ia senantiasa melakukan perbuatan yang membuat ridha suaminya. Rasul SAW bersabda, “Tatkala seorang muslimah melaksanakan shalat 5 waktu, menunaikan puasa wajib dan mematuhi suaminya, maka ia akan memasuki surga Tuhannya dari pintu mana saja yang ia mau.” HR. Ahmad dan Thabrani. Dalam kitab Durratunnasihin terdapat sebuah riwayat yang dikatakan oleh Hasan al-Basri tentang wanita sholihah. Beliau menceritakan “Sesungguhnya telah terjadi di zaman Rasul saw, seorang suami pergi berperang meninggalkan isterinya. Dia berpesan kepada isterinya, “janganlah kamu meninggalkan rumah sehingga aku kembali kepadamu.” Sepeninggal suaminya, ayah sang isteri sakit. Maka isteri tersebut mengutus seseorang kepada Rasulullah saw untuk memintakan izin menjenguk ayahnya. Jawab Rasulullah saw, “taatilah suamimu, jangan keluar!”. Sampai pada akhirnya ayah dari isteri tersebut meninggal dunia. Lalu sang isteri mengutus kembali seseorang kepada Rasulullah saw untuk memintakan izin menjenguk ayahnya. Lalu Rasulullah menjawab, “taatilah suamimu, jangan pergi!”. Setelah itu Rasulullah saw mengutus seseorang kepada isteri tersebut untuk member kabar bahwa Allah telah mengampuni dosa ayahnya disebabkan ketaatannya kepada suaminya. Jadi, seorang wanita sholihah telah mampu mendudukkan dirinya pada proporsi yang benar. Artinya, jika dia telah bersuami, maka yang paling berhak terhadap dirinya ialah suaminya, melebihi bapak, ibu serta keluarga yang lain.” Selalu Menyenangkan Suami dan Kasih Saying Terhadap Anaknya Sabda Rasulullah saw Sukakah aku ceritakan bakal isterimu di surga ? jawab sahabat, “baiklah Rasulullah”. Maka Rasulullah bersabda, “yaitu setiap isteri yang berkasih sayang dan banyak anak, dan apabila ia marah, diganggu atau dimarahi suaminya, lalu ia menyerahkan dirinya dan berkata, “inilah tanganku terserah padamu, saya tidak akan bisa tidur hingga engakau rela kepadaku. Isteri yang shalihah, ia tidak akan mengganggu suaminya yang mengakibatkan kesusahan, justru ia berusaha menghilangkan kesusahan suami dan berusaha membantu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi suami. Jika Suami Pergi, Hendaklah Isteri Menjaga Harta Suami dan Kehormatannya Seorang isteri jangan sampai pergi dari rumah jika suami tidak ada di rumah, karena itu akan mendatangkan fitnah atau dapat merusak suasana keakraban hubungan persuami isterinya. Sabda Rasulullah saw Sebaik-baik wanita ialah jika engkau pandang ia menyenangkanmu, jika kau perintah ia mentaatimu, jika engkau tinggalkan ia mejagamu dalam hal harta dan menjaga dirinya.” HR. An-Nasa’i. Mampu Menjaga Pandangan Matanya dan Kehormatannya Ia tak mau memandang laki-laki selain suaminya. Kehormatannya di jaga mati-matian demi suaminya. Ia bersolek hanya untuk suaminya. Ini merupakan gambaran Bidadari Syurga. Allah SWT berfirman. “Katakanlah kepada wanita yang beriman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” Nur 31. Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Diantara sifat dan ciri wanita yang sholihah merupakan wanita yang selalu lunak dan patuh kepada nasehat-nasehat orang tua. Adapun cara mengabdi dan berbakti kepada kedua orang tua ialah Hendaklah menundukkan kepala ketika orang tua menasehati, tunduk, dengarkan dan melaksanakan nasehat-nasehatnya. Jangan sekali-kali menunjukkan sikap kasar dan cemberut dihadapan orang tua Tidak mengambil milik orang tua, kecualitelah memperolej izinnya Meringankan beban orang tua tanpa pamrih Setiap waktu dan selesai shalat, seorang anak wajib mendo’akan kedua orang tua dan memintakan ampun orang tua kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam hak dan hukumnya, kedudukan mertua sama halnya dengan orang tua kita sendiri yang melahirkan dan mendidik, maka harus diperlakukan atau dihormati sebagaimana halnya orang tua sendiri. Berbuat Baik Kepada Guru Adapun sebab-sebab mengapa guru harus dihormati dan dimuliakan, yaitu Karena guru ialah orang yang mulia Karena guru besar sekali jasanya Besarnya jasa guru adalah karena pekerjaan guru ialah mengajarkan ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Karena guru ialah orang yang mulia, maka ada beberapa adab yang harus diperhatikan oleh murid terhadap gurunya, diantaranya ialah Apa yang diajarka guru hendaknya meresapi dan memperhatikannya dengan sepenuh hati Jika dperintah guru, hendaklah dikerjakan asalkan perintahnya itu bukan maksiat Jika guru memerahi murid, hendaklah murid diam dan jangan membantah, karena tindakan guru itu merupakan bentuk kasih sayang kepada anak didiknya dan demi kebaikan anak didiknya. Memuliakan guru beserta keluarganya dengan ta’zhim Mendo’akan guru dan memintakan ampun atas kesalahan yang pernah dilakukan guru. Berbuat Baik Kepada Tetangga Peranan tetangga sangatlah penting, karena merekalah yang paling dekat dengan kita. Demikian pentingnya, sehingga terkadang melebihi peranan keluarga atau family sendiri. Adapun kesopanan atau adab terhadap tetangga, yaitu Membantu tetangga apabila membutuhkan bantuan Apabila berjanji, maka wajib ditepati Menjaga anak-anak dan barang-barang milik tetangga Mengundang tetangga ketika mengadakan syukuran Tidak menyebar luaskan kejelekan-kejelekan tetangga Menjenguk tetangga yang sakit Mendidik Putera Puterinya Wanita adalah yang paling dekat dengan pertumbuhan anak-anaknya. Ibu yang sholihah ialah ibu yuang dengan tekun dan teliti mendidik putera-puterinya untuk menjadi anak yang berbudi pekerti dan berakhlak luhur. Menjadi wanita yang sholihah terhadap putera-puterinya, hendaklah melakukan beberapa hal sebagai berikut Memberinya ASI kepada putera-puterinya dengan ma’ruf MemberI tahu ayahnya, agar tumbuh rasa syang anak terhadap ayahnya Sabar dan tabah dalam membesarkan dan mendidik anak Memberikan keperluan anak yang bermanfaat Jangan membiarkan anak mengambil barang hak milik orang lain tanpa izin Keutamaan Wanita Sholihah Berikut ini terdapat beberapa keutamaan Wanita Shalihah, yakni sebagai berikut Doa wanita lebih maqbul dari laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda “Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.” Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang laki-laki yang tidak soleh. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 orang wali. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah tebusan untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca “Alhamdulillahi’alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah”. Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.”; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa’ala mengangkat derajatnya, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. Wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan tiap rasa sakit dan pada satu uratnya Allah memberikan satu pahala haji. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya. Wanita yang meninggal dalam masa 40 hari sesudah melahirkan akan dianggap syahid. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya susu badan akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yang diberikannya. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup 2 1/2 tahun, maka malaikat-malaikat di langit akan memberikan kabar gembira bahwa syurga adalah balasannya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohonkan ampun untuknya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang laki-laki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimat ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya. Cara Menjadi Wanita Sholehah Berikut ini adalah cara agar menjadi wanita sholehah yaitu Niat Pasang niat yang kuat. Niat memperbaiki diri sendiri karena Allah SWT bukan karena makhluk lain. Niat yang ikhlas karena Allah SWT tentu saja akan diterima oleh-Nya. Jika terbesit niat ingin menjadi wanita soleha untuk mendapatkan pujian orang-orang atau agar mendapatkan suami yang memiliki kehormatan dalam lingkungan masyarakat beragama, segeralah beristighfar. Belajar Jangan pernah berhenti belajar. Cari tahu lebih banyak tentang ilmu keislaman. Tentang adab-adab seorang wanita, tentang fiqih wanita dan ilmu agama lainnya. Bersilaturahmilah dengan ulama, sangat disarankan mengunjungi ustazah karena lebih leluasa dalam melakukan proses belajar mengajar. Nikmati Proses dan Jangan Terburu-buru. Berhati-hatilah dengan sifat terburu-buru, karena ini dapat membuka jalan bagi syaiton untuk memberikan bujuk rayunya. Kadar iman memang sering naik dan turun. Pada saat iman berada dalam kondisi semangat bisa melakukan semuanya sedangkan saat kondisi iman sedang turun bahkan hal wajib pun bisa ditinggalkan. Naudzubillah. Istiqomah Allah sangat menghargai proses yang kita lakukan dan sangat mencintai seorang hamba yang istiqomah. Membaca Al Quran satu ayat setiap hari akan lebih baik dari pada membaca Al Quran satu juzz tetapi jarang dilakukan. Hal yang penting untuk dijaga keistiqomahan dalam beribadah adalah menjaga waktu sholat di awal waktu. Tetap Bersosialisasi Dengan Siapa Saja Jangan menutup diri dan jangan membeda-bedakan dalam bergaul. Tetapi bukan berarti kita sembarangan memilih teman. Berteman karena dilandasi keimanan tentu saja sangat mendukung kita untuk menjadi lebih baik. Tetapi bukan lantas meninggalkan teman-teman lain yang masih sangat mencintai dunia. Tetaplah tersenyum, menyapa dan memberikan sikap bersahabat pada sesama muslimah. Berdoa Kepada Allah SWT Hanya kepada Allah lah kita meminta perlindungan. Saat kita menentukan untuk memperbaiki diri, maka syaiton-syaiton segera geger. Mereka menyusun rencana untuk menjatuhkan diri kita. Melancarkan bujuk rayu, mencari-cari celah kelemahan agar kita gagal bahkan tidak segan membuat kita merasa putus asa. Setiap wanita berhak dan layak mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya. Percayalah bahwa yang terbaik untuk seorang wanita telah diatur secara sempurna dalam Islam dan tidak ada keraguan di dalamnya. Islam mengajarkan bagaimana caranya seorang wanita mencapai posisi terhormat dunia dan akhirat. Hadist Tentang Wanita Sholehah Wanita Sholehah adalah puncak kesenangan dunia, sebagaimana sabda Rasûlullâh saw. dalam sebuah hadits الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَ خَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ Artinya “Dunia itu semuanya menyenangkan, dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita sholehah”. Muslim. Lihat Riyâdhush-Shâlihîn Ini suatu penegasan dari Rasûlullâh saw. bahwa kehadiran seorang wanita sholehah dalam sebuah keluarga senantiasa membawa kesenangan terhadap suami, anak-anak dan semua keluarga. Ini menunjukkan betapa posisi wanita sangat signifikan atau sangat menentukan baik-buruknya sebuah keluarga. Bahkan, dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Rasûlullâh saw. berkata مَنْ رَزَّقَهُ اللَّهُ امْرَأَةً صَالِحَةً , فَقَدْ أَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ , فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي الشَّطْرِالثَّانِي Artinya “Barang-siapa yang di beri Allâh rezeki berupa isteri yang sholehah, maka sungguh Allâh telah menolongnya mendapat separoh dari agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allâh untuk memperoleh yang separohnya”. Ath-Thabrânî dan Al-Hâkim. Lihat Al-Ahâdîtsush-Shahîhah oleh Syaikh Al-Albânî jilid II hal. 200 Ada 2dua hal yang perlu diperhatikan dari hadits ini; Pertama Isteri sholehah adalah rezeki Betapa beruntungnya seorang laki-laki yang diberi rezeki berupa isteri sholehah, karena — dengan keberadaan isteri sholehah — berarti ia dibantu Allâh untuk memperoleh separoh dari kesempurnaan agama. Dengan kata-lain, ia telah mendekati ketaatan atau keimanan yang sempurna. Ia tinggal melanjutkan proses penyempurnaannya dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allâh. Inilah kontribusi terbesar yang hanya dapat diberikan oleh isteri sholehah. Jadi, wajar kalau Rasûlullâh saw. memerintahkan kaum laki-laki dari umatnya untuk berusaha memperisteri wanita sholehah sebagaimana sabda Beliau لِيَتَّخِذْ أَحَدُكُمْ قَلْبًا شَاكِرًا , وَ لِسَانًا ذَاكِرًا , وَ زَوْجَةً مُؤْمِنَتًا تُعِيْنُ أَحَدَكُمْ لأَمْرِآخِرَتِهِ Artinya “Hendaklah kalian berusaha memiliki hati yang — senantiasa — bersyukur, memiliki lisan yang — senantiasa — berdzikir dan memperoleh isteri yang sholehah, yang selalu membantu kalian dalam perkara akhirat”. Ahmad, At-Tirmidzî dan Ibnu Mâjah. Lihat Al-Fathul-Kabîr juz V hal. 82 no. 5231 Hadits ini menegaskan, bahwa isteri sholehah akan selalu membantu atau mendorong suaminya melakukan perkara-perkara keakhiratan. Dengan kata-lain, ia tidak akan mendorong suami berbuat curang, korupsi, dsb. Wanita sholehah semacam inilah yang mampu membentuk keluarga sakinah. Sebaliknya, wanita atau isteri yang jahat, akan memberikan mudharat terhadap suami, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits ثََلاَثٌ يَدْعُوْنَ اللَّهَ عَزَّ وَ جَلَّ فَلاَ يُسْتَجَابُ لَهُمْ رَجُلٌ كَانَتْ تَحْتَهُ امْرَأةٌ سَيِّئَةُ الْخُلُقِ فَلَمْ يُطَلِّقْهَا….. Artinya “Ada tiga macam orang yang berdo’a kepada Allâh Yang Maha Mulia dan Maha Agung, namun tidak dikabulkan. Pertama Seorang laki-laki yang memiliki isteri yang buruk perangainya, dan ia tidak menceraikannya…………….”. Al-Hâkim. Lihat Al-Fathul-Kabîr juz III hal. 75 no. 3070 Demikian Penjelasan Materi Tentang Wanita Sholehah Pengertian, Sifat, Ciri, Keutamaan, Cara dan Hadist Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
cara memperbaiki akhlak wanita